Warga Pardasuka Gelar Pengajian Akbar
Masyarakat Pekon (Desa) Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Selasa (29/6) menggelar pengajian akbar dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW dan haul KH.Ibnu Qosim Bakri ke-13 dan Hj.Siti Jumanah ke-1, yang dipusatkan di Masjid Agung Wargomulyo.
Pengajian akbar yang menghadirkan penceramah KH Achmad Halwani, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu H.Helmi Machmud beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH.Sujadi Saddad, sejumlah anggota DPRD Pringsewu dari Kecamatan Pardasuka, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Pj Bupati Pringsewu H.Helmi Machmud dalam sambutannya mengatakan peringatan Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat islam di seluruh dunia, karena dalam peristiwa tersebut Rasulullah SAW mendapatkan mu’zijat yang sangat luar biasa, dimana dalam satu malam perjalanannya dari Masjidil Haram di Kota Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Kota Yerusalem, serta perjalanannya ke Sidhratul Muntaha, beliau menerima wahyu berupa perintah menunaikan shalat lima waktu untuk seluruh umatnya.
“Peringatan Isra’ Mi’raj ini, merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas keshalehan melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” kata bupati.
Dengan peringatan Isra’ Mi’raj ini, lanjut bupati, diharapkan juga dapat menjadi ajang silaturahim diantara sesama umat Muslim guna meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, sehingga terjalin kehidupan beragama yang berkualitas di Kabupaten Pringsewu.
“Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini, yang kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan meneladani kehidupan maupun ajaran-ajaran Rasullullah,” ujarnya. (*)
Bagian Humas & Protokol Sekretariat Kabupaten Pringsewu, Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Pringsewu
Rabu, 10 Maret 2010
Sekda Resmikan Seragam Baru Akbid Alifa
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs.H.ZulkifliMaliki meresmikan pemakaian seragam baru 87 mahasiswa baru tingkat I Akademi Kebidanan ALIFA di kampus AKBID ALIFA Sidoharjo, Pringsewu, Rabu (10/3).
Dalam sambutannya, Drs. Hi Zulkifli Maliki mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pringsewu menyambut baik upaya AKBID ALIFA Pringsewu yang telah mendidik para tenaga kesehatan yang profesional, khususnya tenaga bidan.
“Diharapkan keberadaan AKBID ALIFA Pringsewu di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Pringsewu dapat turut membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pringsewu yang handal dalam mencetak tenaga-tenaga professional dan terampil di bidang kesehatan khususnya tenaga bidan,” ujarnya.
Ditambahkan Zulkifli, yang terpenting dan perlu diterapkan mahasiswa yaitu disiplin dalam menjalankan tugas dan profesinya nanti, karena kunci keberhasilan suatu tugas bukan hanya prestasi melainkan dengan disiplin.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu, Drs. Sugesti Hendarto mengatakan, AKBID ALIFA dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu berpeluang melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat Pringsewu.(*)
Asisten II Buka Musrenbang Kecamatan Sukoharjo
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Sukoharjo berlangsung di aula Kantor Kecamatan Sukoharjo, Selasa (09/03).
Musrenbang tersebut dibuka Asisten II Pemkab Pringsewu Drs. H. Gatot Susilo,MM., serta dihadiri sejumlah pejabat Satker di lingkungan Pemkab Pringsewu, unsur Muspika Kecamatan Sukoharjo, dan para Kepala Pekon se Kecamatan Sukoharjo.
Dalam sambutannya, Asisten II Drs. Drs. H. Gatot Susilo,MM. mengatakan Musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya.
“Kegiatan Musrenbang ini jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya,“ kata dia.
Lebih lanjut diungkapkan Asisten II, bahwa Kecamatan Sukoharjo akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp.6 milyar lebih untuk 15 kegiatan, meskipun pendapatan Kecamatan Sukoharjo hanya berkisar Rp.240 juta.
Dalam kesempatan tersebut, juga diadakan dialog dan penyampaian sejumlah aspirasi dari para peserta Musrenbang yang dipandu oleh Sekretaris Kecamatan Sukoharjo. Diantaranya usulan di bidang Perkebunan dan Kehutanan, yang meminta peremajaan tanaman kakao, dimana 80% lahan di Kecamatan Sukoharjo merupakan lahan kering yang memungkinkan diadakannya penambahan luas areal kebun. Selain itu, jika terdapat usulan agar dilakukan rehabilitasi di sepanjang aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Sekampung sepanjang 14 km, termasuk penanaman pohon bambu.
Dibidang pertanian, usulan diprioritaskan pada bantuian budidaya padi sawah, budidaya tanaman kering, serta bantuan ternak kambing, serta pembuatan embung, sumur bor, dan mesin sedot, mengingat sebagian besar sawah di Kecamatan Sukoharjo adalah sawah tadah hujan.
Di bidang pendidikan, UPTD setempat mengusulkan rehab kantor berikut penambahan meubeler, pembangunan gedung BPG (Balai Pertemuan Guru), serta terdapat Sekolah Dasar (SDN 2 Sinar Baru) dengan kondisi jalan menuju lokasi sekolah sangat memprihatinkan.
Begitupun di bidang kesehatan, diusulkan rehab Rumah Dinas Dokter Gigi dan penambahan ambulance untuk puskesmas setempat.
Selain itu sejumlah Kepala Pekon juga mengajukan berbagai usulan pembangunan, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Sinar Baru Asdar, yang meminta pembangunan jaringan listrik PLN.
“Perlu saya sampaikan, bahwa 40 persen anak – anak di desa kami adalah anak putus sekolah, terutama di Dusun Sinar Rejo dan Sinar Gunung. Kami merasa, selama ini Pekon SInar Baru kurang diperhatikan, baik saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus, maupun saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Pringsewu. Karena itu, kami minta keadilan dan pemerataan pembangunan,“ ujar Asdar.
Ketua BHP Pekon Panggung Rejo Suratno juga mengharapkan pembangunan jembatan penghubung menuju Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo. Begitu pula dengan Kepala Pekon Pandan Sari Selatan Tupon yang mengusulkan pembuatan talud sepanjang 92 meter x 2 di Dusun I RT. 04, 192 meter x 2 di Dusun II RT. 07, serta 250 meter x 2 di Dusun II RT. 06, serta pembangunan jalan lantasir dari batas Pekon Sukoharjo IV hingga batas Pekon Pandan Sari sepanjang 1 km.
Sementara itu Kepala Pekon Pandan Sari Tugiyo meminta peningkatan jalan dari onderlaag hingga pengaspalan menuju batas Kecamatan Adiluwih sepanjang 2 km. Sedangkan Kepala Pekon Sukoharjo III Mujahidin mengharapkan adanya perbaikan jalan menuju Dusun Sri Gading yang merupakan jalan tembus menuju Pekon Suko Yoso dan Sinar Baru.
“Sebagai Ibukota Kecamatan Sukoharjo, Pekon Sukoharjo III meminta perhatian Pemkab Pringsewu untuk dapat membantu rehab GSG Kecamatan Sukoharjo,” pintanya.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil Musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam Musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu. (*)
Musrenbang tersebut dibuka Asisten II Pemkab Pringsewu Drs. H. Gatot Susilo,MM., serta dihadiri sejumlah pejabat Satker di lingkungan Pemkab Pringsewu, unsur Muspika Kecamatan Sukoharjo, dan para Kepala Pekon se Kecamatan Sukoharjo.
Dalam sambutannya, Asisten II Drs. Drs. H. Gatot Susilo,MM. mengatakan Musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya.
“Kegiatan Musrenbang ini jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya,“ kata dia.
Lebih lanjut diungkapkan Asisten II, bahwa Kecamatan Sukoharjo akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp.6 milyar lebih untuk 15 kegiatan, meskipun pendapatan Kecamatan Sukoharjo hanya berkisar Rp.240 juta.
Dalam kesempatan tersebut, juga diadakan dialog dan penyampaian sejumlah aspirasi dari para peserta Musrenbang yang dipandu oleh Sekretaris Kecamatan Sukoharjo. Diantaranya usulan di bidang Perkebunan dan Kehutanan, yang meminta peremajaan tanaman kakao, dimana 80% lahan di Kecamatan Sukoharjo merupakan lahan kering yang memungkinkan diadakannya penambahan luas areal kebun. Selain itu, jika terdapat usulan agar dilakukan rehabilitasi di sepanjang aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Sekampung sepanjang 14 km, termasuk penanaman pohon bambu.
Dibidang pertanian, usulan diprioritaskan pada bantuian budidaya padi sawah, budidaya tanaman kering, serta bantuan ternak kambing, serta pembuatan embung, sumur bor, dan mesin sedot, mengingat sebagian besar sawah di Kecamatan Sukoharjo adalah sawah tadah hujan.
Di bidang pendidikan, UPTD setempat mengusulkan rehab kantor berikut penambahan meubeler, pembangunan gedung BPG (Balai Pertemuan Guru), serta terdapat Sekolah Dasar (SDN 2 Sinar Baru) dengan kondisi jalan menuju lokasi sekolah sangat memprihatinkan.
Begitupun di bidang kesehatan, diusulkan rehab Rumah Dinas Dokter Gigi dan penambahan ambulance untuk puskesmas setempat.
Selain itu sejumlah Kepala Pekon juga mengajukan berbagai usulan pembangunan, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Sinar Baru Asdar, yang meminta pembangunan jaringan listrik PLN.
“Perlu saya sampaikan, bahwa 40 persen anak – anak di desa kami adalah anak putus sekolah, terutama di Dusun Sinar Rejo dan Sinar Gunung. Kami merasa, selama ini Pekon SInar Baru kurang diperhatikan, baik saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus, maupun saat ini menjadi bagian dari Kabupaten Pringsewu. Karena itu, kami minta keadilan dan pemerataan pembangunan,“ ujar Asdar.
Ketua BHP Pekon Panggung Rejo Suratno juga mengharapkan pembangunan jembatan penghubung menuju Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo. Begitu pula dengan Kepala Pekon Pandan Sari Selatan Tupon yang mengusulkan pembuatan talud sepanjang 92 meter x 2 di Dusun I RT. 04, 192 meter x 2 di Dusun II RT. 07, serta 250 meter x 2 di Dusun II RT. 06, serta pembangunan jalan lantasir dari batas Pekon Sukoharjo IV hingga batas Pekon Pandan Sari sepanjang 1 km.
Sementara itu Kepala Pekon Pandan Sari Tugiyo meminta peningkatan jalan dari onderlaag hingga pengaspalan menuju batas Kecamatan Adiluwih sepanjang 2 km. Sedangkan Kepala Pekon Sukoharjo III Mujahidin mengharapkan adanya perbaikan jalan menuju Dusun Sri Gading yang merupakan jalan tembus menuju Pekon Suko Yoso dan Sinar Baru.
“Sebagai Ibukota Kecamatan Sukoharjo, Pekon Sukoharjo III meminta perhatian Pemkab Pringsewu untuk dapat membantu rehab GSG Kecamatan Sukoharjo,” pintanya.
Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil Musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam Musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu. (*)
Musrenbang Tingkat Kecamatan Banyumas Dibuka
Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu tahun 2010 berlangsung di Kantor Camat Banyumas Rabu (10/3), dibuka Asisten II Setdakab Pringsewu Drs.H.Gatot Susilo, MM, dihadiri sejumlah Kepala Satuan Kerja, Camat Banyumas beserta jajaran Uspika Banyumas, serta para Kepala Pekon (desa) se-Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu
Dalam sambutannya, Asisten II mengatakan dalam merencanakan
sebuah pembangunan, dibutuhkan aspirasi masyarakat.
“Namun demikian, setiap usulan disampaikan secara proposional dan mengedepankan skala prioritas,” katanya.
Asisten II Drs. Gatot Susilo,MM, menambahkan musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya, karena itu hendaklah jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya.
“Kami meminta agar masalah penarikan PBB dapat lebih ditingkatkan dan tunggakan PBB tahun 2009 segera dilunasi, karena ini sangat mendukung pembangunan di Kabupaten Pringsewu”, ujarnya.
Dalam sebuah kesempatan dialog yang dipandu Camat Banyumas, Achmad Basri mengemukakan sejumlah usulan yang disampaikan oleh masing-masing pekon, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Banjarejo Syamsul Hidayat, yang mengharapkan pembangunan infrastruktur jalan dari dan menuju pekon tersebut.
Begitu pula usulan dari Kepala Pekon Sriwungu Subur yang mengharapkan bantuan pembangunan Pustu dan Puskesdes.
“Untuk keperluan tersebut, kami sudah menyiapkan lahannya,” katanya.
Sejumlah Kepala Pekon lainnya, Suryono, kepala pekon Srirahayu, melaporkan adanya dua buah jembatan yang putus disebabkan bencana alam.
Kepala Pekon Waya Krui Khoiri juga mengharapkan peningkatan ruas jalan.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu, agar masuk dalam mata anggaran APBD.(*)
Dalam sambutannya, Asisten II mengatakan dalam merencanakan
sebuah pembangunan, dibutuhkan aspirasi masyarakat.
“Namun demikian, setiap usulan disampaikan secara proposional dan mengedepankan skala prioritas,” katanya.
Asisten II Drs. Gatot Susilo,MM, menambahkan musrenbang merupakan suatu tahapan penyusunan untuk program-program selanjutnya, karena itu hendaklah jangan hanya dijadikan kegiatan seremonial belaka, namun sedapat mungkin ada realisasinya.
“Kami meminta agar masalah penarikan PBB dapat lebih ditingkatkan dan tunggakan PBB tahun 2009 segera dilunasi, karena ini sangat mendukung pembangunan di Kabupaten Pringsewu”, ujarnya.
Dalam sebuah kesempatan dialog yang dipandu Camat Banyumas, Achmad Basri mengemukakan sejumlah usulan yang disampaikan oleh masing-masing pekon, diantaranya disampaikan oleh Kepala Pekon Banjarejo Syamsul Hidayat, yang mengharapkan pembangunan infrastruktur jalan dari dan menuju pekon tersebut.
Begitu pula usulan dari Kepala Pekon Sriwungu Subur yang mengharapkan bantuan pembangunan Pustu dan Puskesdes.
“Untuk keperluan tersebut, kami sudah menyiapkan lahannya,” katanya.
Sejumlah Kepala Pekon lainnya, Suryono, kepala pekon Srirahayu, melaporkan adanya dua buah jembatan yang putus disebabkan bencana alam.
Kepala Pekon Waya Krui Khoiri juga mengharapkan peningkatan ruas jalan.
Secara terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Pringsewu Drs. Sugesti Hendarto menjelaskan, hasil musrenbang Kecamatan ini akan ditindak lanjuti dengan dibuat skala prioritas, yang selanjutnya akan diusulkan dalam musrenbang tingkat Kabupaten Pringsewu, agar masuk dalam mata anggaran APBD.(*)
DPRD Lampung Reses Di Pringsewu
Pemerintah Kabupaten Pringsewu pada saat ini terus berupaya dalam membangun menuju peradaban baru khususnya dalam hal berbagai sarana dan prasarana umum yang sangat vital bagi masyarakat, seperti sarana irigasi maupun sarana perhubungan seperti jalan dan jembatan, karena sebagian besar dalam kondisi rusak parah.
Hal tersebut dikatakan Asisten I Setdakab Pringsewu H. Firman Muntako, saat menerima kunjungan reses anggota DPRD Provinsi Lampung, di aula Kecamatan Gading Rejo, Selasa (9/3).
Asisten I menyatakan bahwa di bidang pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Pringsewu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, misalnya melalui pelayanan pembuatan KTP dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), maupun bentuk akta pencatatan sipil lainnya, termasuk kemudahan dalam pengurusan berbagai perizinan.
Dalam lawatan kerjanya, anggota DPRD Provinsi Lampung Dapil III ingin mengetahui apa saja aspirasi masyarakat Kabupaten Pringsewu yang belum terealisasi. Mereka juga berjanji akan memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat Kabupaten Pringsewu, terutama untuk pembangunan infrastruktur jalan, rumah sakit, dan sekolah
Koordinator DPRD Provinsi Lampung Dapil III H. Abdullah Fadri Auli S.H dalam sambutannya mengatakan mereka akan memperjuangkan hal-hal yang menjadi prioritas di Kabupaten Pringsewu. Lebih lanjut beliau menyampaikan pada tahun 2010 akan di bangun insfrastruktur yang vital terlebih dahulu, dengan menetapkan skala prioritas.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara kunjungan ke lokasi korban bencana alam puting beliung di Desa Jujugan Kelurahan Jogyakarta Kecamatan Gadingrejo.
Pada kesempatan ini rombongan menyerahkan bantuan kepada korban bencana untuk memperbaiki kerusakan rumah mereka. (*/Neli)
Langganan:
Postingan (Atom)