Jumat, 30 April 2010

Seminar Hak Asasi Petani Di Pringsewu


Pelanggaran hak asasi petani meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan penerapan kebijakan neo liberalisme yang yang didorong oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), berbagai kesepakatan perdagangan bebas, dan lain sebagianya.

Kebijakan-kebijakan nasional maupun internasional secara langsung atau tidak memberikan prioritas bagi perusahaan-perusahaan transnasional atau produksi pangan dan perdagangan.

Banyak perusahaan transnasional melakukan pembajakan makhluk hidup dan menghancurkan sumber-sumber genetika dan keanekaragaman hayati yang diolah petani, dimana logika kalpitalis tentang akumulasi modal telah mengacaukan pertanian yang umumnya berskala kecil.

Demikian terungkap dalam sebuah seminar mengenai Hak Asasi Petani yang digelar oleh Serikat Petani Indonesia (SPI) di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Jumat (30/4).

Seminar tersebut dibuka oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, dihadiri sejumlah anggota DPRD Pringsewu, serta menghadirkan sejumlah pemateri, diantaranya Agus Rudi Ardiansyah (DPP SPI), Hartono, S.Sos (Asosiasi Sarjana Ilmu Administrasi), Iqbal Panji Putra (Konsorsium Pembaruan Agraria), dan Suyudi (Aliansi Petani Pringsewu).

Membuka seminar tersebut, Sekkab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mengatakan, kesadaran petani yang terkristalisasi dalam berbagai serikat tani, harus mendapat dukungan semua pihak, karena melalui dukungan serta organisasi yang solid, perjuangan petani menghasilkan dampak yang signifikan.

“Seperti kita ketahui, kehidupan petani dari waktu ke waktu masih memprihatinkan, dimana permainan harga pasar, gagal panen, mahalnya harga benih dan pupuk masih menghantui kehidupan petani,” ujarnya.

Padahal, lanjut sekkab, petani merupakan elemen masyarakat yang mesti mendapat perhatian dan mendapatkan npengakuan atas hak-haknya, karena petani merupakan mayoritas di seluruh dunia, disamping kelangsungan hidup kita secara tidak langsung bergantung pada kerja keras mereka.

“Demi tercapainya pembangunan di bidang pertanian, Pemkab Pringsewu berupaya memberikan yang terbaik, terutama bagi masyarakat petani, dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mempertimbangkan kepentingan masyarakat kecil, termasuk petani, agar kesejahteraan mereka meningkat. Ini memerlukan kerjasama dan koordinasi, serta sinergitas semua pihak,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Ketua Aliansi Petani Pringsewu (APP) Suyudi mengungkapkan, hampir setengah populasi dunia merupakan petani, dimana keamanan dunia tergantung kepada kehidupan petani dan keberlangsungan pertanian.

“Untuk melindungi umat manusia, tentu sangat penting untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak asasi petani. Namun kenyataannya, sejumlah pelanggaran hak-hak petani terus saja terjadi dan mengancam kehidupan manusia,” ungkapnya. (*)

Festival Band Pelajar SMA/SMK Pringsewu Dibuka


Asisten II Setdakab Pringsewu Drs.H.Gatot Susilo, MM mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud, didampingi Kadis Pendidikan Kabupaten Pringsewu Rimir Mirhadi, SH, Jumat (30/4) membuka Festival Band Pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Pringsewu, di halaman kampus STIE Muhammadiyah Pringsewu.

Festival Band SMA/SMK se-Kabupaten Pringsewu tersebut merupakan kerjasama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu dan STIE Muhammadiyah Pringsewu dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H. Helmi Machmud dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Drs.H.Gatot Susilo mengatakan, festival musik merupakan sarana yang efektiv guna menyalurkan bakat, kreativitas, dan sportivitas di kalangan generasi muda.

“Festival musik juga merupakan sarana pengembangan bakat, kreasi, dan potensi pelajar yang berbakat di bidang musik, sekaligus untuk mengembangkan kecintaan dan apresiasi terhadap seni dan budaya bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia penyelenggara Purnamasasi mengungkapkan, festival band pelajar SMA/SMK tersebut diikuti sebanyak 28 band SMA/SMK, dan 1 band SMP.

“Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi para pelajar SMA/SMK yang ada di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya,” ungkapnya. (*)

Nur – Zeni, Dan dan Wandan Menwa Yon 208 Pringsewu



Nur Muhammad Farid dan Zeni Firmansyah terpilih sebagai Komandan dan Wakil Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Radin Inten Lampung Batalyon 208 Pringsewu.

Pembantu Ketua III STKIP Muhammadiyah Pringsewu Drs.H.Saukani, MM, Jumat (30/4) menyematkan tanda jabatan keduanya dalam suatu upacara di kampus setempat, yang dihadiri Asisten III Setdakab Pringsewu Syahlulsyah, SH, MH mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.Helmi Machmud.

Pengangkatan Nur dan Zeni sebagai Komandan dan Wakil Komandan Menwa Yon 208 tersebut , berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua STKIPM Pringsewu No.018/KEP/II.3/AU/D/2010.

Resimen Mahasiswa merupakan unit kegiatan kemahasiswaan di sebuah perguruan tinggi, dimana pembinaan dan pemberdayaan Menwa didasarkan kepada Keputusan Bersama Menteri Pertahanan (Menhan) No.KB/14/M/X/2000, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) No.6/U/KB/2000, serta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.39 A/2000. (*)