Senin, 21 Juni 2010

Menjadi Bangsa Unggul Dengan 3 Syarat Fundamental


Hari Krida Pertanian pada hakikatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati, hari dharma bhakti, hari penghargaan, sekaligus hari untuk bermawas diri, yang diperingati oleh seluruh insan pertanian, karena berkat kerja keras, berbagai bahan makanan pokok, buah, sayur, daging, dan aneka macam hasil pertanian lainnya tercukupi sepanjang tahun.

Demikian dikatakan Pj Bupati Pringsewu Helmi Machmud dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Kabupaten Pringsewu Zulkifli Maliki saat memimpin upacara peringatan Hari Krida Pertanian ke-38 dan Hari Anti Narkoba Internasional yang diikuti seluruh jajaran Pemkab Pringsewu dan Fokorpimda Pringsewu, serta masyarakat pertanian di Kabupaten Pringsewu, bertempat di halaman pendopo kabupaten setempat, Senin (21/6).

Sebagai hari bersyukur, kata bupati, masyarakat pertanian mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas segala rahmat dan nikmat yang dilimpahkan-Nya berupa kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, dan selanjutnya memohon agar pada tahun-tahun berikutnya dapat memperoleh rahmat yang lebih besar dari pemanfaatan kekayaan alam tersebut dengan tanggung jawab untuk tetap melestarikannya.

”Masyarakat pertanian juga turut berbangga hati atas hasil yang diperoleh setelah bekerja tanpa kenal lelah, sehingga mampu menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan segenap masyarakat, dan bahkan untuk diekspor guna menghasilkan devisa yang diperlukan bagi pembangunan,” katanya.

Sebagai hari dharma bhakti, lanjut dia, masyarakat tani juga melakukan berbagai kegiatan sosial yang dapat meringankan beban orang yang sedang berkesusahan, dan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa dalam pembangunan bangsa dan negara, terutama pembangunan di bidang pertanian, dengan harapan pemberian penghargaan tersebut dapat mendorong munculnya cipta, karsa, dan karya yang lebih besar dan berguna bagi kemajuan pertanian.

”Sebagai hari mawas diri, kaum tani juga melakukan introspeksi dengan melihat kekurangan dan kelemahan, kemudian memperbaikinya di masa mendatang,” sambungnya.

Lebih lanjut bupati mengatakan untuk menjadi bangsa yang berhasil dan sejahtera, ada 3 syarat fundamental yang harus dimiliki, yakni yang pertama harus menjaga dan memperkuat kemandirian, karena kemandirian merupakan dasar dari kekuatan, ketahanan dan kemampuan untuk maju.

“Kedua harus memiliki daya saing tinggi, dimana bangsa yang menang dan unggul adalah bangsa yang produktif dan inovatif, menguasai iptek, cerdas mengambil peluang, serta berani menghadapi perubahan, serta yang ketiga adalah harus mampu membangun dan memiliki peradaban bangsa yang mulia, dengan mempertahankan nilai, jati diri, dan karakter bangsa yang luhur dan terhormat,” katanya lagi.

Dengan tiga kekuatan utama tersebut, Pj Bupati Pringsewu Helmi Machmud meyakini bangsa Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjadi bangsa dan negara yang maju dan unggul.

Terkait Hari Anti Narkoba Internasional, sambung dia, Pemkab Pringsewu senantiasa berkomitmen dalam upaya memberantas segala penyalah gunaan narkoba, dimana hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah, mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah memperoleh narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Hal ini tentunya membuat kita semua khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela. Upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada remaja dan anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga, dimana orang tua diharapkan dapat menjauhkan anak-anaknya dari bahaya narkoba,” ujarnya.

Beberapa upaya terkait pemberantasan narkoba ini, kata bupati, Pemkab Pringsewu bersama BNP Lampung telah mengadakan sosialisasi mengenai Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kecamatan Gadingrejo beberapa waktu lalu.

”Hal tersebut dilakukan, karena selain Kabupaten Pringsewu berpotensi besar terhadap penyebaran narkoba dan HIV AIDS, saat ini narkoba menjadi ancaman yang nyata bagi para generasi muda, yang merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, kepada para orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba,” pintanya.

Dengan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional yang pada tahun 2010 ini mengambil tema ‘Hidup Sehat Tanpa Narkoba’, tambah bupati, selain digunakan sebagai tolak ukur kemajuan dalam pemberantasan narkoba juga digunakan sebagai apresiasi dan dukungan masyarakat Internasional dalam memberantas narkoba, dimana narkoba tidak hanya menjadi masalah bagi masing-masing negara, tetapi telah menjadi permasalahan internasional.

“Dengan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2010 ini, diharapkan lebih meningkatkan lagi komitmen dan kerja nyata kita semua di dalam menyelamatkan kehidupan bangsa, menyelamatkan kehidupan generasi muda kita dengan secara khusus melakukan pencegahan dan pemberantasan kejahatan narkoba,” pungkasnya. (*)