Senin, 26 April 2010

Pemkab Gelar Upacara HUT Otonomi Daerah Ke-XIV



Pembentukan suatu daerah otonom pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, disamping sebagai sarana politik di tingkat lokal.

Demikian dikatakan Pj Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud saat amanat upacara dalam rangka Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah Ke- XIV, Hari Ulang Tahun Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) ke-48, Hari Kartini, dan Hari Malaria Sedunia, serta Pelepasan Petugas Sensus Penduduk 2010 tingkat Kabupaten Pringsewu, yang dihadiri Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto, S.IK, MH, Dandim 0424/TGM, serta seluruh jajaran Pemkab Pringsewu, ormas, dan para petugas sensus Kabupaten Pringsewu, bertempat di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, Senin (26/4).

Sejak tahun 1999 sampai saat ini, kata Pj Bupati, di Indonesia telah terbentuk 205 Daerah Otonom Baru (DOB), yang terdiri dari 7 Provinsi, 164 Kabupaten, dan 34 Kota, sehingga jumlah daerah otonom yang ada di Indonesia hingga tahun 2009 adalah sebanyak 524 daerah, yang terdiri dari 33 Provinsi, 398 Kabupaten, 93 Kota, 5 Kota Administrasi, dan 1 Kabupaten administrasi.

“Melihat kondisi dan semangat pemekaran daerah yang sangat fenomenal tersebut, pemerintah melakukan kebijakan moratorium atau penundaan pemekaran, hingga diselesaikannya evaluasi menyeluruh terhadap 205 daerah otonom baru, dan tersusunnya Desain Besar Penataan Daerah sebagai acuan dalam rangka penataan daerah kedepan hingga tahun 2025, yang diharapkan selesai disusun pada bulan Juni Tahun 2010 ini,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkan Pj Bupati Helmi Machmud, bulan Februari lalu di Jakarta telah diadakan pertemuan guna mengevaluasi 205 Daerah Otonom Baru, dimana salah satunya adalah Kabupaten Pringsewu.

“Dalam kegiatan tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pemerintah Indonesia memberi toleransi waktu selama tiga tahun bagi semua Daerah Otonom Baru. Jika selama tiga tahun berturut-turut hasil evaluasi terhadap daerah otonom buruk, maka dipertimbangkan untuk melakukan penggabungan kembali daerah otonom ke daerah induk. Oleh karena itu, saya menghimbau kepada segenap warga Pringsewu, baik yang berada di dalam maupun di luar jajaran pemerintahan, untuk saling bergandengan tangan, menyukseskan pembangunan di Kabupaten Pringsewu ini, sehingga kita dapat terus berdiri sebagai satu wilayah yang mandiri,” harapnya.

Terkait HUT Satuan Linmas yang ke-48, Pj Bupati berharap jajaran Linmas dapat meningkatkan kualitas dan disiplin yang tinggi, melalui berbagai pelatihan, penyuluhan dan bimbingan teknis, meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan istansi terkait serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam melaksanakan tugas pokok Perlindungan Masyarakat yang makin hari semakin kompleks.

“ Tingkatkan peran aktif Satuan Linmas sebagai pengaman Pemilu dan Pilkada, dan menjaga citra baik Sat Linmas dalam ikut serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat, dengan meningkatkan kinerja dan pengabdian kepada masyarakat dengan baik serta penuh ikhlas,” pinta Pj Bupati.

Selain itu, bangsa Indonesia juga perlu meneladani Ibu Kartini sebagai lambang dari pemikiran yang bebas, yang menginginkan kesamaan hak bagi kaum wanita Indonesia untuk memperoleh pendidikan yang layak, serta terbebas dari kungkungan nilai-nilai dan adat istiadat yang pada masa itu tidak berpihak pada kaum wanita.

“Sejarah mencatat bahwa berkat perjuangan Kartini, perempuan Indonesia mulai menyadari hak-haknya sebagai insan yang hidup merdeka dan terhormat sesuai dengan kodratnya,” ungkapnya.

Selain itu, dalam rangka Hari Malaria Sedunia (HMS) dengan tema ‘Bersama Kita Berantas Malaria, dan Sudah Saatnya Indonesia Bebas Malaria’, Pj Bupati Pringsewu juga mengungkap, berdasarkan laporan dari WHO, penderita malaria di dunia hingga 2007 tercatat 500 juta penderita, 1 juta diantaranya meninggal dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa malaria merupakan ancaman bagi masyarakat di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.

”Oleh karena itu, jadikanlah Hari Malaria Sedunia tahun ini sebagai momentum penting bagi kita untuk melakukan introspeksi, koreksi, dan perbaikan dalam pembangunan kesehatan, khususnya eliminasi malaria di Indonesia. Upaya preventif dan promotif juga harus dikedepankan, sehingga rakyat sehat yang merupakan dambaan Bangsa Indonesia, dapat terwujud,” tandas bupati.

Lebih lanjut Pj Bupati Helmi Machmud juga meminta seluruh elemen masyarakat turut mensukseskan Sensus Penduduk 2010, dimana sejak tahun 1961, setiap sepuluh tahun sekali, pemerintah mencanangkan kegiatan Sensus Penduduk, yang merupakan titik awal dalam melaksanakan program pembangunan di seluruh lapisan pemerintahan, dari tingkat pekon (desa) hingga nasional.

“Saya berpesan kepada petugas sensus yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dan menerapkan semua ilmu yang telah didapat dari pelatihan sensus yang telah diikuti. Sensus Penduduk 2010 adalah milik kita semua, pastikan kita dihitung dan pastikan juga kita berkontribusi pada suksesnya SP 2010 ini,” pungkas bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud bersama Sekdakab Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki, Kapolres Tanggamus AKBP Deny Pudjianto, S.IK, MH, dan Dandim 0424/TGM Letkol Parada Siringo-ringo menyematkan seragam secara simbolis kepada petugas Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Pringsewu. (*)

Gabby & Adiwan, Muli Mekhanai Pringsewu 2010



Gabby Rachedia dan Adiwan Qadar terpilih menjadi pasangan ‘Muli Mekhanai Pringsewu 2010’ .
Gabby, yang merupakan alumnus SMA Negeri 2 Bandar Lampung dengan nomor peserta 30, dan Adiwan dengan nomor peserta 55 yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Lampung berhasil menyisihkan 9 muli dan mekhanai lainnya, dalam sebuah acara Grand Final yang digelar di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, Minggu 25/4) malam.

Ajang pemilihan Muli Mekhanai Pringsewu 2010 ini merupakan yang pertama kali digelar oleh Kabupaten Pringsewu, dimana Muli Mekhanai yang terpilih akan menjadi duta pariwisata Kabupaten Pringsewu serta akan mewakili Kabupaten Pringsewu pada ajang serupa di tingkat Provinsi Lampung.

Selain Gabby dan Adiwan sebagai juara pertama, terpilih pula sebagai Runner-Up I Muli Benekdita Lauda Anandita (siswi SMA Xaverius Pringsewu), Runner-Up I Mekhanai Rendy Firnanda (Teknokrat), Runner-Up II Muli Finda Melinda (LBI Bandar Lampung), Runner-Up II Mekhanai Mufid (SMA Muhammadiyah Pringsewu), kemudian juara Harapan I Muli Diana Heriansandi (DCC), Harapan I Mekhanai M.Martin Elanda (SMAN Gadingrejo), Harapan II Muli Karina Dena Putri (SMAN 1 Pringsewu, Harapan II Mekhanai Ridwansyah (SMAN 1 Pringsewu, serta Harapan III Muli Jose Adelina Putri (SMAN 1 Pringsewu), dan Harapan III Mekhanai Indra Nur Priadin (SMAN 1 Pringsewu).

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pringsewu Drs.H.Zulkifli Maliki mewakili Penjabat Bupati Pringsewu Ir.H.Helmi Machmud mengharapkan kepada para pemenang ajang pemilihan Muli Mekhanai Pringsewu 2010 untuk dapat mengasah diri agar lebih baik lagi, karena nantinya pasangan Muli Mekhanai Pringsewu yang terpilih ini akan memikul tanggung jawab sebagai duta pariwisata Kabupaten Pringsewu, yang harus mampu memperkenalkan sekaligus mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, terutama potensi pariwisata dan budaya. (*)