Jumat, 21 Mei 2010

Forum Desa Siaga Pringsewu


Pertemuan Forum Desa Siaga Tingkat Kabupaten Pringsewu digelar selama 2 hari (20-21 Mei 2010) di Hotel Bukit Sarinongko, Way Sekampung, Pringsewu.
Pertemuan yang digagas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu tersebut diikuti sejumlah stakeholder, dalam rangka pembentukan Forum Desa Siaga / Gerakan Menuju Desa Sehat (GMDS) Tingkat Kabupaten Pringsewu.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Pringsewu dr.Endang Budiati, desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan , bencana, dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri.
“Landasan hukumnya adalah Kepmenkes RI No.564/Menkes/SK/VIII/2006 tanggal 2 Agustus 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga (Desi), kemudian Surat Mendagri No.411.3/2388/SJ yang menyatakan gubernur, bupati/walikota se-Indonesia untuk mempersiapkan langkah-langkah dan melakukan pencanangan Desi di wilayahnya, serta SE Gubernur Lampung No.890/2636/07/2006 tanggal 22 Juni 2006 tentang Gerakan Menuju Desa Sehat (GMDS),” kata dr.Endang.

Salah satu kriteria sebuah desa siap menjadi Desa Siaga, kata dr.Endang, adalah ketersediaan Pos Kesehatan Desa.
“Desa yang mempunyai Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan gawat darurat, serta surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan anak (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan PHBS, bias mendapat predikat sebagai Desa Siaga Aktif,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pekerja Sosial Masyarakat I (PSM) Pringsewu Sholihin Natsir, SE, S.Pd.I, mengungkapkan peranan PSM dalam upaya terbentuknya Desa Siaga, yakni sebagai motivator bagi lingkungannya agar berperan aktif dalam kegiatan pembangunan menuju Desa Sehat.
“PSM berfungsi juga sebagai Dinamisator yang bertindak dinamis dalam mengerahkan , menggerakkan masyarakat lingkungannya dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan dasar,” ungkapnya.

Dalam pada itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Herawati Maliki juga menjelaskan peranannya dalam pengembangan dan penyelenggaraan UKBM di desa siaga, sebagai pelaku penggerakan masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat, pengamatan terhadap masalah kesehatan di desa, upaya penyehatan lingkungan, peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita, serta pemasyarakatan keluarga sadar gizi.
“Kegiatan yang dilakukan TP-PKK adalah sosialisasi GMDS dan PHBS, monitoring kegiatan posyandu, pembinaan kesrak PKK-KB Kesehatan, UKBM, dan pembinaan lomba desa,” jelasnya.

Senada dengan Ketua TP-PKK, Ketua PC Muslimat NU Pringsewu Dra.Ani Fitriani Sobri juga menjelaskan peran dan kiprah di bidang kesehatan, dengan melakukan sosialisasi penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), imunisasi balita dan ibu, penyuluhan kesehatan, narkoba, hingga penyuluhan kegiatan saying ibu.
“Muslimat NU merupakan wahana super efektif untuk sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Membuka Pertemuan Forum Desa Siaga Kabupaten Pringsewu 2010. Pj Bupati Pringsewu Ir.Helmi Machmud dalam sambutan yang dibacakan Sekdakab Pringsewu Drs.Zulkifli Maliki mengharapkan adanya kerjasama dan koordinasi lintas sektoral, lintas program, dalam upaya mengembangkan Desa Siaga menjadi Desa Siaga Aktif. Pengembangan Desa Siaga merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya sektor kesehatan semata, melainkan juga lintas sektor, masyarakat dan dunia usaha yang ada di Kabupaten Pringsewu,” harapnya.

Kabupaten Pringsewu sendiri, lanjut dia, telah turut berpartisipasi dalam pengembangan Desa Siaga/GMDS (Gerakan Menuju Desa Sehat), dimana dari 101 desa/kelurahan semuanya telah dibentuk Poskesdes.
“Namun baru 61 desa atau 60,39% yang telah menjadi Desa Siaga Aktif,” ungkapnya.

Terpisah, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto menambahkan pengembangan Desa Siaga sudah berjalan selama empat tahun sejak dicanangkan tahun 2006 lalu pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke – 42 di Lumajang, Jawa Timur.
“Namun, dalam pelaksanaannya masih diperlukan penyempurnaan dan pemantapan komponen-komponen yang ada, sehingga menjadi Desa Siaga Aktif, sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dimana ditarget 80% sudah terwujud Desa Siaga pada tahun 2014,” tambahnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar