Selasa, 03 Agustus 2010

Kemiskinan Musuh Utama Kemajuan Wilayah

Kemiskinan selalu menjadi musuh utama bagi kemajuan dan kemandirian suatu wilayah. Untuk mengentaskan kemiskinan tersebut, pemerintah selalu mengerahkan segala upaya, baik itu berupa bantuan dana maupun program-program pengentasan kemiskinan.

Demikian dikatakan Pj Bupati Pringsewu Helmi Machmud saat menerima kunjungan Menteri Sosial RI Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA, di Hotel Balong Kuring Pringsewu, Selasa (3/8).

Dikatakan Pj Bupati, Kabupaten Pringsewu dalam usianya yang belum genap 2 tahun i terus berusaha mensejahterakan masyarakatnya, dengan merencanakan dan melaksanakan berbagai program pembangunan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat Pringsewu.

“Pada tahun 2010, dari 368.618 jiwa penduduk Pringsewu, jumlah keluarga miskin di daerah ini mencapai 17.240 kk yang perlu mendapat perhatian lebih, agar mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. Karenanya, berbagai upaya akan terus dilakukan untuk memberikan kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi mereka, dimana untuk melaksanakan semua itu, dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Kementrian Sosial,” katanya.

Kabupaten Pringsewu, kata dia, telah mendapat bantuan dana dari Kemensos sebesar Rp. 2 miliar untuk program bedah rumah bagi 200 kk, dimana mereka juga berperan serta dengan menyumbangkan dana pribadi, sehingga biaya yang ditelan untuk melakukan bedah rumah menjadi diatas 10 juta, bahkan ada yang menelan biaya hingga 50 juta untuk satu rumah.

“Untuk itu, secara khusus saya sampaikan terimakasih kepada pihak Kemensos maupun masyarakat yang telah membantu pelaksanaan program tersebut,” katanya lagi.
Lebih lanjut Pj Bupati Pringsewu juga melaporkan rencana pembangunan Taman Makam Pahlawan.

“Lokasi pembangunannya telah ada, dan saat ini tengah menunggu kelengkapan surat-surat dari lahan tersebut. Untuk segera merealisasikannya, kami harapkan Kemensos dapat segera mengucurkan dana pembangunannya,” harapnya.

Terkait program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang sedang diprogramkan pemerintah, Pj Bupati juga berharap 1.618 kk yang terbagi ke dalam 162 kelompok dapat memanfaatkan dana 10 juta yang diperoleh setiap kelompok tersebut dengan baik.

“Dengan menjadi manusia yang berkualitas, mereka dapat memberdayakan diri dan memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat meningkatkan kegiatan usaha maupun kesejahteraan, yang pada gilirannya akan dapat mengentaskan angka kemiskinan di Kabupaten Pringsewu, sehingga apa yang menjadi visi Kabupaten Pringsewu, yakni Terwujudnya Sumber Daya Manusia Kabupaten Pringsewu Yang Berkualitas Menuju Masyarakat Yang Sejahtera, dapat terwujud,” pungkasnya.

Sementara itu, Mensos Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA, dalam kesempatan tersebut berharap agar bantuan yang diberikan pemerintah kepada KUBE dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat guna, dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kemensos senantiasa mendukung dan siap membantu masyarakat dan Pemkab Pringsewu dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (*)

3 komentar:

  1. Salah satu cara mengatasi kemiskinan yang tepat adalah dengan pendidikan, karena dengan ilmu kita bisa banyak berbuat sesuatu. Jadi saran saya berilah fasilitas pendidikan dan kesehatan dengan biaya yang lebih murah.

    BalasHapus
  2. niatnya memang buat mengangkt kemiskinan, tp knpa mlah dgunakan untuk bedah rumah?? apa rumah bagus berati hehidupan penghuninya sejahtera dan sudah terlepas dari kemiskinan??

    BalasHapus
  3. pegawai kab pringsewu sombong dan hanya memamerkan harta saja kepada kita rakyat miskin khususnya yang asal dari jakarta sokperlente dan borjuis bawa mobil sedan petantang-petenteng makan uang rakyat:)
    kerja nya hanya menyengsarakan rakyat dan menginjak2 khususnya saudari Dini Qyute/Dini wahyuni pegawai pemda kab pringsewu asal jakarkta yang meludah kepada kami orang2 miskin menginjak2 dan menzolomi kami orang miskin, tindak2 tanduknya bukan malah menolong rakya malah menyengsarakan, memanfaatkan rakyat miskin untuk dinjak2nya, orang borjuis asala jakarta inilah yang merusak kabupaten pringsewu. diterima pns dengan cara uang,,jadi pegawai hanya makan gaji.
    pakai izaah UBL tapi seperti orang tdk bpddikan bisanya hanya memamerkan kekayaan dan meludahi serta menginjak2 orang lampung asli pribumui.
    manusia zolim seperti dia sebaiknya diusir saja daru pringsewu.

    BalasHapus