Rabu, 14 Juli 2010

Pringsewu Ikuti Lampung Fair 2010

Kabupaten Pringsewu akan mengikuti kegiatan Lampung Fair 2010 di Bandar Lampung, mulai 23 Juli mendatang.
Berbagai potensi yang dimiliki kabupaten berpenduduk 368.318 jiwa yang mendiami wilayah seluas 625 km2 ini, akan ditampilkan melalui stand Kabupaten Pringsewu dalam kegiatan pameran paling bergengsi di Provinsi Lampung tersebut.

Menurut Kabag Humas dan Protokol Setdakab Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, dalam kegiatan Lampung Fair 2010 tersebut, sejumlah potensi yang dimiliki Bumi Jejama Secancanan akan disuguhkan.

“Tujuannya agar masyarakat umum maupun calon investor dapat lebih mengetahui mengenai segala sesuatu tentang Kabupaten Pringsewu maupun potensi yang dimilikinya,” katanya, kemarin.

Dengan mengetahui lebih detail berbagai potensi yang ada di Pringsewu tersebut, lanjut Sugesti, diharapkan dapat menarik minat para investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Pringsewu.

“Apalagi Lampung Fair tersebut juga akan dikunjungi para duta besar dari negara- negara sahabat, sehingga bila ada calon investor yang tertarik dan nantinya dapat berinvestasi di Pringsewu tentunya diharapkan dapat memacu pertumbuhan dan kemajuan Kabupaten Pringsewu, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ujarnya.

Sejumlah potensi yang dimiliki Kabupaten Pringsewu, lanjut dia, diantaranya adalah potensi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, pertambangan, industri kecil, perdagangan dan jasa, serta sejumlah potensi lainnya.

Bahkan, lanjut Sugesti, terkait kegiatan promosi potensi daerah ini, Kabupaten Pringsewu saat ini juga sedang mengikuti Indonesia Expo 2010 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre.
“Beberapa hari lalu, bupati beserta para asisten, kabag humas dan sejumlah kepala satker juga sudah meninjau kegiatan tersebut, yang selanjutnya akan diterapkan dalam mengikuti Lampung Fair 2010 mendatang,” ungkapnya.

Kegiatan Lampung Fair 2010 maupun Indonesia Expo tersebut, tambah Sugesti Hendarto, merupakan kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan kepada publik baik dalam maupun luar negeri mengenai Kabupaten Pringsewu. (*)

Perkantoran Pemda Pringsewu Siap Dibangun



Proses pembangunan Pusat Perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pringsewu yang berlokasi di Pekon (Desa) Yogyakarta, Kediri, Bulukarto, dan Bulurejo Kecamatan Gadingrejo terus berjalan, dimana saat ini sedang dilakukan proses perataan lahan calon pusat perkantoran Pemda Kabupaten Pringsewu tersebut.

Menurut Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pringsewu Drs.Sugesti Hendarto, Pusat Pemerintahan Kabupaten Pringsewu tersebut akan dibangun di lahan seluas lebih dari 46 hektar, yang kesemuanya merupakan tanah bengkok hibah dari masyarakat 4 desa tersebut.

“Selain lahan di Kecamatan Gadingrejo tersebut, Pemda Kabupaten Pringsewu juga telah memperoleh tanah hibah serupa di Pekon Fajaragung, Pringsewu, yang rencannya juga akan dibangun sejumlah fasilitas lain, seperti Islamic Center maupun untuk relokasi RSUD Pringsewu,” katanya.

Terkait pembangunan pusat perkantoran Pemda Kabupaten Pringsewu tersebut, lanjut Sugesti Hendarto, peletakan batu pertama rencannya akan dilakukan oleh Gubernur Provinsi Lampung Sjachroedin ZP pada tanggal 20 Juli 2010 mendatang.

“Bila tidak ada halangan, rencananya Bapak Gubernur Lampung yang akan melakukan peletakan batu pertama pada tanggal 20 Juli nanti,” ungkapnya. (*)

HUT Persatuan Wredatama Republik Indonesia

Upacara Tabur Bunga Di Makam Sesepuh PWRI


Peringatan ulang tahun Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Pringsewu, ditandai dengan upacara dan ziarah ke makam sesepuh PWRI di Pekon (Desa) Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Rabu (14/7).

Ziarah ke makam tokoh PWRI Bapak Poedjo Djatmiko dan Ibu Sukanti tersebut, dipimpin oleh Asisten III Setdakab Pringsewu H.Syahlulsyah, SH, MH mewakili Penjabat (Pj) Bupati Pringsewu Helmi Machmud, diawali dengan suatu upacara dan tabur bunga di makam kedua tokoh sekaligus sesepuh pamong praja tersebut.

Asisten III Setdakab Pringsewu H.Syahlulsyah, SH, MH dalam sambutannya mengharapkan seluruh pamong praja atau PNS baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas (pensiun) dapat mengambil hikmah sekaligus meneladani kedua tokoh tersebut, dengan meneruskan langkah perjuangan mereka.

“Utamanya dalam membangun dan memajukan Kabupaten Pringsewu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dipaparkan riwayat dan perjuangan Bapak Poedjo Djatmiko yang terlahir di Ngawi, Jawa Timur, pada tanggal 20 Februari 1914, dengan mengenyam pendidikan antara lain di Sekolah Desa (setingkat TK sekarang pada tahun 1919), Vervolleg School (1922), Sekolah Ongko Loro (Angka 2 pada tahun 1924), Enstitute Koot (1925), HIS (1927-1931), HIK (1831-1935), serta ikut ujian persamaan MULO (1932).

Poedjo Djatmiko juga sempat menjadi anggota Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) pimpinan Dr.Sutomo, anggota MMPP yang didirikan Soekardjo Wiryo Pranoto, serta menjadi peserta angkatan pertama program kolonisasi Way Sekampung (Sukaharjo, Pringsewu), sekaligus Lurah pertama di Sukaharjo ( sekarang Sukoharjo), serta menjadi Camat Pagelaran pada tahun 1941, saat masa penjajahan Belanda, dimana pada saat itu jabatan camat adalah Camat Perang, dan daerah Sukoharjo saat itu menjadi pusat pemerintahan Karesidenan Lampung.

Pada saat Indonesia merdeka, Poedjo Djatmiko diangkat sebagai pamong praja (PNS) dan dilantik menjadi Camat Pagelaran, kemudian berturut-turut sebagai Camat Gadingrejo, Camat Metro, Camat Natar, dan Camat Panjang, hingga menjadi Patih di Kotabumi, Lampung Utara.
Sejak tahun 1988, Poedjo Djatmiko menjadi Ketua PWRI Lampung Selatan, kemudian dari 2004-2006 sebagai Penasehat PWRI Tanggamus, hingga wafat pada tahun 2006 lalu di Sukoharjo dalam usia 92 tahun. (*)